Cerita Sex – Cerita Sex Hilangnya Keperawanan Memek Desi, Desi adalah seorang gadis yang masih berusia 19 tahun dia anak baik dan juga bisa di katakan lugu meskipun zaman seperti saat ini. Dia jarang sekali keluar rumah setiap hari kerjaaanya hanya membantu ibunya yang membuka warteg, mereka memang hidup berdua setelah ditinggal mati ayah Desi, karena itu Desi tidak mengenal yang namanya cerita ngentot ataupun cerita sex lainnya.
Setelah lulus dari SMA dia langsung membantu ibunya yang hanya membuka warteg kecil di dekat pasar kota M. Parasnya begitu ayu padahal dia tidak pernah menggunakan make up kesehariannya, namun kecantikanya masih terlihat. Banyak pemuda yang sudah mencoba mendekatinya bahkan terang-terangan menyatakan cinta padanya tapi dia menolak dengan alasan masih mau membahagiakan ibunya.
Hidupnya terlihat sederhana namun Desi tidak pernah merasa malu, karena dalam pikirnya dia hanya ingin membahagiakan ibunya. Dengan tidak membiarkan ibunya berjualan sendirian. Dia tidak lewatkan masa muda seperti cewek sebayanya yang saat ini hanya melakukan adegan mesum seperti dalam cerita ngentot abg. Sedangkan Desi hanya membantu ibunya dan hampir tiap hari berkutat di warungnya.
Akhir-akhir ini ibunya sering di dekati oleh seorang pria yang bergaya parlente, Desi memanggilnya om Bambang. karena ibunya menyuruh dia untuk memanggilya seperti itu, bahkan om Bambang tidak hanya mendatangi warungnya namun juga sering main ke rumah Desi dan lama mengobrol dengan ibunya. Sebagai cewek yang sudah beranjak dewasa Desi tahu kalau mereka berdua sedang dilanda asmara.
Desipun mengerti bahkan dia mendukung ibunya untuk menikah lagi. Biar ibunya tidak lagi kesepian mendengar hal itu ibunya hanya tersenyum dan Desi senang melihat ibunya tersenyum. Ibunya mirip dengan ABG sedang jatuh cinta setiap hari dia selalu memegang HP layaknya orang yang sedang jatuh hati pertama kali. Dan Desi semakin yakin kalau ibunya jauh hati pada om Bambang.
Karena om Bambang sering memberinya oleh-oleh akhirnya Desipun dekat pada om Bambang. Perhatian yang di berikan oleh om Bambang dia anggap perhatian dari ayah untuk putrinya, merekapun semakin dekat bahkan terlihat seperti keluarga utuh yang apalagi pak Bambang sepertinya berperan layaknya bapak kandung Desi jadi dia dengan ibunya semakin mantap untuk menjadikan pak Bambang pengganti ayah Desi.
Seperti hari itu pak Bambang mengajak mereka pergi berlibur, dan ibu Desi tidak mau karena dia tidak ingin meninggalkan warungnya. Berkali-kali Desi dan pak Bambang mengajak ibunya untuk pergi berlibur namun dia tetap tidak mau dengan alasan dagangannya sudah masak. Meskipun pak Bambang sudah bilang kalau dia akan menggantikan semua uang yang sudah dia belanjakan.
Tetap saja ibu Desi tidak mau dan menyuruh mereka berdua untuk bernagkat tanpa harus ada dirinya “Sudah bawa saja Desi mas… dia tidak pernah jalan-jalan..” Katanya sampai akhirnya Desipun pergi dengan pak bambang, dan mereka menuju ke salah satu tempat wiasata yang lumayan jauh dari kota. Tepatnya pantai disisi selatan kota M, kurang lebih dua jam merekapun sampai.
Pak Bambang mengajak Desi duduk di salah satu restauran yang ada di bibir pantai. Merekapun berbincang lalu Desi mulai menyusuri pantai sendirian, bermain dengan air hingga setelah agak lama dia melihat pak Bambang menghampirinya “Tidak capek Des.. ayo duduk disana aja..” Ajak pak Bambang ke sebuah batu karang yang lumayan besar disana juga Desi berkali-kali foto.
Sampai akhirnya baju yang dia pakai basah dan pak Bambang menyuruhnya untuk ganti baju saja. Karena Desi memang sudah membawa baju ganti diapun mau, ketika Desi hendak menuju kamar ganti pak Bambang bilang kalau dia ada kamar yang sudah dia pesan untuk melepas lelah. Desipun menuju kamar itu di ikuti oleh pak Bambang. sampai disana pak bambang duduk di atas sofa sedangkan Desi masuk kekamar mandi kamr itu.
Setelah selesai dia melihat pak Bambang ketiduran di sofa itu, desipun duduk di samping tempat tidur disana. Dia melihat minman segar yang ada di meja samping tempat tidurnya, Desipun meminumnya dan tidak berapa lama kemudian dia merasa tubuhnya panas dan kepalanya sedikit pusing. Dan diapun roboh di tempat tidur di kamar itu terlihat pak Bambang membuka matanya.
Rupanya dia memang sengaja melakukan hal itu, dia membuat Desi tidak sadarkan diri untuk melampiaskan nafsunya. Perlahan pak Bambang mendekati Desi lalu dia mencium bibir Desi yang begitu merekah karena belum pernah terjamah “Ooouugghh… aaaaggghh… Saayaaang… suuudaaah laaamaaa aku menunggu saat seperti ini..” Bisik lirih pak Bambang ke telinga Desi.
Desi mendengarnya namun dia tidak bisa bangun karena pengaruh obat yang di berikan pak Bambang pada minumannya. Kini pak Bambang melepas pakaiannya dan dalam sekejap Desi sudah telanjang bulat, tubuhnya begitu mulus membuat mata pak Bambang tidak berkedip menatapnya. Bagai pemain dalam adegan cerita ngentot diapun segear melepas pakaiannya juga dan segera menindih tubuh Desi.
Dia telusuri lekuk tubuh Desi dengan mulutnya “OOouuggggghhh….. uuuuuuggghh… Deessss…. aaaaaagggghhh….” Kemudian diapun memasukkan kontolnya ke dalam memek Desi yang masih sempit, pak Bambang mendorongnya dengan keras hingga Desi menjerit “Uuuuggggghh… saaaakitttt….. aaaagaggggggghh..” Matanya masih terpejam dan dari ujung matanya mengalir air matanya.
Namun pak bambang tidak merasa kasihan sedikitpun dia masih berusaha sampai akhirnya kontolnya dapat menerobos memek Desi, diapun menggoyang pinggulnya sambil mendesah menikmati goyangannya “Ooouuuggghh…. ooouuuggghh… aaaaggggh… aaaaagggghhhh… aaaggghhh… oooouuuggghh… aaaagggghh… ” Desahnya sambil terus memaju mundurkan pantatnya dan diapun mencium bibir Desi berulang kali.
Semakin lama diapun semkain cepat bergerak di atas tubuh mulus Desi yang masih perawan “Aaaaggghhh… aaaaaaaggghhh…. aaaaagggghhh… aaaaggggghhh.. OOOuuugghh… ooouugghh..” Pak Bambang terlihat menegang dan dia lama menekan kontolnya rupanya dia sudah mencapai puncak kenikmatan. Dia dekap tubuh Desi sambil terus dia ciumi seluruh wajah dan bibirnya.
Entah berapa kali pak Bambang melakukan hal itu pada DEsi, karena Desipun tidak ingat apa-apa lagi. Setelah lama dia tertidur akibat obat itu. Setelah bangun diapun menangis dan tanpa berdosa pak Bambang berkata “Sudah jangan nangis..kalo kamu mau Om akan nikahi kamu..” Semakin keras tangisan Desi, dalam pikirnya bagaimana dia harus megatakan hal itu pada ibunya.